Kamis, 18 Juni 2009

Masabumi Hosono Orang Jepang Yang Selamat Dari Tragedi Titanic

Mungkin anda masih ingat salah satu adegan dalam film Titanic saat sekoci terakhir akan diturunkan dan seorang pria nyelonong masuk kedalam sekoci tersebut, padahal yang diutamakan saat itu adalah perempuan dan anak-anak terlebih dahulu yang diperbolehkan masuk kedalam sekoci itu.Nah, kisah berikut adalah adegan setelah pria bule itu masuk kedalam sekoci penyelamat yang merupakan salah satu kisah heroik seorang penumpang Titanic yang berhasil ia catat dan catatannya ia simpan, ia menulis surat dalam bahasa Inggris kepada istrinya pada kertas catatan Titanic tetapi setelah ia diselamatkan ia kemudian menulisnya dalam bahasa Jepang. Sebelum akhirnya catatan tersebut dipublikasikan oleh putrinya.



Tahun 1910, Departemen Perhubungan Jepang mengirim utusan resmi bernama Masabumi Hosono, 42 tahun ke Rusia untuk belajar dari negara tersebut tentang perkeretaapian. Hosono menyelesaikan tugas nya itu pada awal 1912, kemudian ia pulang dan berhenti di London, dalam perjalanan pulangnya dengan melintasi Atlantik dengan menggunakan kapal Titanic. Perlu dikatakan, bahwa perjalanannya tidak seperti yang direncanakan.



Pada tanggal 14 April jam 11:40, hanya empat hari setelah berlayar, Titanic menghantam gunung es.



ketika ia sedang nyenyak tertidur, 25 atau 30 menit setelah tabrakan terdengar suara ketukan, kemudian Hosono segera keluar di kabin kelas dua . Ia kemudian Berhasil keluar mencapai dek paling atas, namun sebagai orang asing, ia diperintahkan untuk menggunakan Dek yang lebih rendah, jauh dari perahu penyelamat. ’sementara tembakan isyarat darurat sedang ditembakan ke udara terus-menerus, dan dengan warna biru berpendar dan suara yang cukup menakutkan. Somehow saya tidak dapat menghilangkan rasa ketakutan dan kesedihan, ‘tulis Hosono dalam suratnya.



Bagaimana ia berhasil mencapai Dek atas ?. ‘Saya mencoba untuk mempersiapkan diri untuk saat terakhir tanpa persiapan, membuat pikiran saya tidak meninggalkan sesuatu yang tercela seperti Jepang. Tetapi saya masih bisa mencari dan menunggu kesempatan untuk setiap kemungkinan untuk bisa bertahan hidup ‘.



Tiga kali ia mencoba untuk naik sekoci penyelamat namun oleh petugas dilarang karena yang didahulukan adalah wanita dan anak-anak, Akhirnya kesempatan ketiga datang ketika petugas penurun sekoci berseru ‘hanya tinggal untuk dua orang ! . Seorang pria melompat ‘Pemikiran Saya tertuju pada Istri dan anak-anak bahwa saya tidak akan lagi dapat melihat Istri yang saya sangat cintai dan anak-anak, karena tidak ada alternatif lain bagi saya untuk berbagi dari takdir yang sama seperti Titanic. Tetapi apa yang dilakukan orang pertama yang melompat ke sekoci terakhir, membuat saya untuk mengambil kesempatan terakhir ini, Ia kemudian melompat masuk kedalam sekoci yang berisikan perempuan dan anak-anak.

‘Setelah kapal tenggelam, kemudian muncul kembali, dengan orang-orang yang berjatuhan kedalam air sebelum akhirnya tenggelam. Sekoci kami juga di isi dengan isak tangis istri-istri, anak-anak, perempuan yang suaminya tidak terbawa dalam sekoci penyelamat ,khawatir tentang keselamatan suami dan bapak mereka. Dan saya benar-benar tertekan dan sengsara karena itu, tidak mengetahui apa yang akan terjadi pada diri saya dalam jangka panjang setelah ini.



Hosono diselamatkan oleh sekoci 13 tetapi dikecam di negaranya sendiri untuk melakukan hal yang tidak ksatria tersebut ketika banyak orang lain meninggal dunia. Perdana menteri Jepang saat itu kemudian memecat ia dalam pemerintahannya kemudian beberapa minggu kemudian memanggilnya kembali, namun citranya masih tetap tercoreng dan harian koran jepang menjulukinya sebagai orang pengecut, buku yang mengutip masa hidup beliau sebagai contoh tingkah laku yang memalukan dan seorang profesor etika menyebutnya orang tak bermoral .Bahkan Publik Jepang saat itu menganjurkannya untuk Hara-Kiri, untuk menyelamatkan mukanya.



Hosono tidak pernah melakukan bunuh diri, tetapi ia berharap dapat mengulanginya dan mati bersama Titanic. Ia tidak pernah membicarakan pengalamannya lagi, dan melarang apa pun yang menyebutkan tentang Titanic di rumahnya. Setelah beliau meninggal tahun 1939, sebagai seorang pria yang hancur dan dilupakan banyak orang. Surat tersebut kemudian dipegang oleh istrinya, apa yang tertulis tersebut diyakini menjadi satu-satunya kisah hidup yang ditulis oleh penumpang Titanic sendiri , Surat tersebut kemudian disimpan dalam laci hingga tahun 1997 , ketika film blockbuster Titanic Premier di Tokyo, Masyarakat Jepang saat itu sangat antusias untuk menyaksikan film Titanic karena ada satu-satu nya orang Jepang yang ikut dalam Perjalanan Titanic, Masabumi Hosono, namun kali ini dengan lebih banyak simpati.

http://www.euronet.nl/users/keesree/header1.gif

lebih dari 2.200 penumpang dan awak kapal Titanic, hanya bertahan lebih dari 700, termasuk 316 dari 425 perempuan dan 56 dari 109 anak-anak. Bahkan jika setiap perempuan dan anak-anak telah di masukan dalam sekoci penyelamat, masih akan ada cukup ruang untuk hampir 700 dari 1.690 orang pria, namun hanya 338 orang selamat, tidak semua pria melakukannya karena mereka telah menolak kesempatan untuk naik ke dalam sebuah sekoci, Banyak yang mengira inilah penyebab banyaknya korban dalam titanic.

1 Comment:

Anonim said...

segitunya ya prinsip org japan....bersediakah anda melakukan tantangan dengan merelakan nyawa melayang demi kelangsungan jiwa anak2 dan jiwa perempuan...jangan dulu urusan jiwa melayang, coba test kecil dulu saat naik bus umum mo gak ngasih tpt duduk buat nenek2/ibu2.....hayooo brani gak???

Posting Komentar