Senin, 12 April 2010

Sejarah Letusan Kiamat Kecil Dari Gunung Tambora

Tahun tanpa musim panas, juga dikenal sebagai Tahun Kemiskinan dan Seribu delapan ratus dan membeku hingga mati, terjadi pada 1816, ketika penyimpangan iklim musim panas menghancurkan panen di Eropa Utara, Amerika timur laut dan Kanada timur. Kini orang umumnya menduga bahwa penyimpangan itu terjadi karena ledakan vulkanik Gunung Tambora pada tanggal 5 April–15 April 1815. Gunung ini terletak di pulau Sumbawa di Hindia Belanda (kini Indonesia) yang melontarkan lebih dari satu setengah juta ton – atau 400 km³ – debu ke lapisan atas atmosfer. Seperti umumnya diketahui, setelah sebuah letusan gunung berapi yang dahsyat, temperatur di seluruh dunia menurun karena berkurangnya cahaya matahari yang bersinar melalui atmosfer.

http://img524.imageshack.us/img524/1644/krakatau.jpg


Penyimpangan iklim yang luar biasa pada 1816 menimbulkan pengaruh yang sangat hebat di Amerika timur laut, Kanada Maritim dan Eropa utara. Biasanya, pada akhir musim semi dan musim panas di Amerika timur laut cuacanya relatif stabil: temperatur rata-rata sekitar 20–25°C, dan jarang sekali turun hingga di bawah 5°C. Salju musim panas sangat jarang terjadi, meskipun kadang-kadang turun pada bulan Mei.

http://mountaincatgeology.files.wordpress.com/2009/09/tambora-volcano.jpg

Namun pada Mei 1816 frost (pembekuan) mematikan sebagian besar tanaman yang telah ditanam, dan pada bulan Juni dua badai salju mengakibatkan banyak orang yang meninggal. Pada Juli dan Agustus, danau dan sungai yang membeku dengan es terjadi hingga di Pennsylvania yang jauh di selatan. Perubahan temperatur yang cepat dan dramatis lazim terjadi, dengan temperatur yang bergeser dari yang normal dan di atas normal pada musim panas, yaitu 35°C hingga hampir membeku hanya dalam beberapa jam saja. Meskipun para petani di selatan New England berhasil menuai panen yang masak, harga jagung dan biji-bijian lainnya meningkat secara dramatis. Harga haver, misalnya, meningkat dari 12 sen dolar sekarungnya (ukuran 35 1/4 liter) pada tahun sebelumnya menjadi 92 sen dolar Amerika.

http://neatorama.cachefly.net/stacy/krak.jpg

Banyak sejarahwan yang menyebutkan tahun tanpa musim panas ini sebagai motivasi utama untuk terbentuknya dengan segera pemukiman yang kini disebut sebagai Barat Tengah Amerika. Banyak penduduk New England yang tewas karena tahun itu, dan puluhan ribu lainnya berusaha mencari tanah yang lebih subur dan kondisi-kondisi pertanianyang lebih baik di Barat Tengah Hulu (saat itu merupakan Wilayah Barat Laut) . (Sebuah contoh spesifik tentang hal ini adalah ketika keluarga Joseph Smith yang kemudian menjadi pendiri Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir pindah dari Sharon, Vermont ke Palmyra, New York di negara bagian New York yang jauh di barat setelah beberapa kali panen yang gagal.) Sementara hasil panen memang buruk selama beberapa tahun, pukulan yang terakhir terjadi pada 1815 dengan letusan Tambora.


Letusan Tambora ini juga menyebabkan Hongaria mengalami salju coklat. Italia mengalami sesuatu yang serupa, dengan salju merah yang jatuh sepanjang tahun. Hal ini diyakini disebabkan oleh debu vulkanik di atmosfer.

http://www.beatsdesign.co.uk/blog/Images/tambora.jpg

Badai yang hebat, curah hujan yang tidak normal, dan banjir di sungai-sungai utama Eropa (termasuk Sungai Rhein dihubungkan dengan peristiwa ini. Demikian pula dengan frost yang terjadi pada Agustus 1816.

7 Comments:

Dika_IndonesiaBana said...

Dasyat bgt Cuy...

eeq said...

ne kan gunung yg pernah merobek ozon BUMI

Anonim said...

Wow... ternyata Indonesia Potensial sebagai awal kiamat dunia..

Anonim said...

Wow... ternyata Indonesia Potensial sebagai awal kiamat dunia..

Ari said...

supervolcano... ceritain dong tentang gunung Toba dan Yellow Stone Park

Anonim said...

saya ingin share berita ini ke facebook.. tapi ga ada fasilitasnya.. ato saya ga ngerti.. mohon pencerahan ;D

agen xamthone plus batam said...

subhanallah ..
dahsyat bgt yah !!

Posting Komentar