Jumat, 24 April 2009

Tubuh Orang Suci Yang Terawetkan

Mayat yang terawetkan (incorruptible) telah dipercaya di kalangan Kristen dan Katolik, terutama Katolik, sebagai sebuah fenomena yang lazim terjadi di kalangan orang-orang kudus. Mereka Mempercayai adanya intervensi Ilahi yang menyebabkan tubuh mereka yang meninggal tidak mengalami dekomposisi. Berbeda dengan mumifikasi, Kejadian ini terjadi tanpa adanya campur tangan manusia. Kadang-kadang dilaporkan adanya peristiwa ajaib lain yang menyertainya, seperti bau harum yang menyelimuti mayat orang suci tersebut.


Beberapa tubuh orang suci yang Incorruptible bahkan terlihat seperti orang yang sedang tidur. Dalam gereja kristen ortodoks, incorruptibilty adalah elemen yang penting dalam proses kanonisasi atau penentuan kesucian seseorang.


Bagi para skeptis, tentu saja mereka menganggap tubuh yang terawetkan dianggap sebagai sebuah kondisi natural yang kebetulan yang diakibatkan oleh lingkungan pekuburan mereka. Misalnya, apabila daerah pekuburan adalah daerah yang kering dan sedikit oksigen, maka mayat dapat terawetkan secara alami.


Namun mengingat banyaknya jumlah orang suci yang mengalami hal ini, maka mayat yang terawetkan dianggap bukan sebagai sesuatu yang alami, melainkan karena campur tangan Tuhan.


Gereja melaporkan banyak orang-orang suci yang terawetkan, namun hanya beberapa yang dapat kita saksikan dengan mata kepala kita hingga saat ini. Dibawah ini adalah sebagian orang-orang suci tersebut :


St Silvan

Hanya ada sedikit yang diketahui tentang orang kudus ini, kecuali bahwa ia adalah Martir pada abad ke-4. Lihatlah dengan teliti pada gambar diatas, maka kita bisa melihat bekas gorokan di lehernya yang merupakan penyebabkan kematiannya. Adanya tanda salib di pakaiannya menunjukkan bahwa St Silvan kemungkinan adalah seorang pelayan Tuhan. Saat ini tubuhnya diperlihatkan di Gereja St. Blaise di Dubrovnik, Kroasia.



St Clare dari Asisi

St Clare adalah salah satu pendiri Ordo Claris. Dia lahir di Asisi, Italia pada tanggal 16 Juli 1194. Walaupun ia lahir dari keluarga kaya, ia mengalami ketidakpuasan dengan kehidupan duniawi, dan ketika ia berumur 18 tahun, atas bantuan dan saran dari St Fransiskus dari Asisi, ia meninggalkan kehidupan duniawi untuk bergabung dengan biara. Diam-diam ia meninggalkan rumahnya pada malam tanggal 20 Maret 1212. Ia dijemput oleh St Fransiskus Asisi dengan lilin ditangannya, dan dihadapan St Fransiskus Asisi, ia bersumpah untuk menanggalkan kehidupan duniawi untuk menjadi pelayan Yesus. Ia meninggal pada tanggal 11 Agustus 1253 di Asisi. Pada tanggl 23 September 1850, peti matinya diangkat. Ketika para pekerja membukanya, mereka menemukan bahwa pakaian St Clare telah berubah menjadi debu namun tubuhnya masih terawetkan dengan baik.



St. Zita

Ia dilahirkan pada awal abad ke-13 di Montsegradi, sebuah desa dekat Lucca, Italia. Ia dibesarkan dalam keluarga yang takut Tuhan. St. Zita cinta Tuhan, ia selalu rajin untuk berdoa dan mengikuti misa. Ia pernah bekerja menjadi pelayan pada sebuah keluarga kaya yang bernama Fatinelli. Karena sikapnya yang baik dan tidak pernah mengeluh, para pelayan yang lain iri dengannya dan selalu menyiksanya dengan keji. Namun Zita tetap rendah hati karena Tuhan. Zita meninggal pada 27 April 1272 pada usia 60 tahun. Tubuhnya ditemukan terawetkan pada tahun 1580 dan saat ini ditaruh di gereja St.Frediano di Lucca, Italia, persis disamping rumah keluarga Fatinelli.



St Clare dari Montefalco

Lahir pada tahun 1268 di Montefalco, Italia. Ia adalah seorang yang lahir dari keluarga kaya. Pada waktu usianya masih muda, ia telah bertekad menjadi pelayan Yesus. Clare menjadi kepala biara selama 16 tahun. Ia dikarunia dengan karunia nubuat dan mukjizat. Ia hidup dengan benar selama hidupnya. Pada tahun 1294, pada usia 26 tahun, Clare mengalami percakapan Ilahi dengan Yesus. Clare bertanya kepada Yesus,”Kemana Engkau mau pergi Tuhan ?” Dia menjawab, “Aku telah mencari ke seluruh dunia sebuah tempat yang kuat untuk menanam salibku, namun aku tidak menemukannya.” Kemudian Ia berkata kepada Clare,”Akhirnya aku menemukan tempat yang Kucari, Aku akan menanam salibKu di hatimu.” Semenjak itu Clare mengalami sakit pada dadanya. Ia berkata kepada biarawati yang lain, apabila engkau membuka hatiku, engkau akan menemukan salib didalamnya. Clare meninggal pada tanggal 17 Agustus 1308. pada saat dadanya dibuka, ditemukan sebuah salib di jantungnya. Saat ini tubuh beserta salib yang diambil dari dadanya dipamerkan di Gereja Salib Kudus di Montefalco, Italia.




Imelda Lambertini yang terberkati

Imelda Lahir pada tahun 1332 di Bologna, Italia. Pada saat masih muda, ia menyerahkan hidupnya untuk Yesus. Dia memohon kepada ayahnya agar diijinkan bergabung dengan ordo Dominikan. Ayahnya mengijinkannya. Ia meninggal pada saat ia menerima komuni pertamanya. Saat ini tubuhnya berada di gereja St. Sigismund di Bologna, Italia.




St Rita dari Cascia

Rita lahir pada tahun 1381. Pada usia 15 tahun, ia meminta ijin untuk menjadi biarawati, namun ditolak oleh orang tuanya. Ia dipaksa menikah dengan pria pilihan orang tuanya. Rita terpaksa mengikuti kemauan orang tuanya. Ia sering disiksa oleh suaminya. Namun suaminya bertobat sebelum kematiannya. Setelah kematian suaminya, Rita memutuskan untuk menjadi biarawati Agustinian. Pada usia 60 tahun, pada saat ia berdoa, sebuah luka kecil muncul didahinya, tempat mahkota duri Yesus. Selama 16 tahun, Rita menyandang luka tersebut. Dia meninggal pada 22 Mei 1457. Tubuhnya terawetkan selama 500 tahun lebih. Saat ini tubuhnya berada di Basilika St Rita di Cascia, Italia.



St Catherine Dari Bologna

Lahir pada tanggal 9 Maret 1413. Pada usia 14 tahun, Catherine menjadi anggota ordo Fransiskan dan kemudian bergabung dengan ordi Claris. Ia dikagumi karena kekudusannya. Ia juga sering mengalami penglihatan tentang Kristus dan Setan, dan ia menulis pengalamannya tersebut kedalam jurnal hariannya. Pada tanggal 9 Maret 1463, Catherine meninggal. Ia dikubur tanpa menggunakan peti mati. Pada hari ke-18 setelah penguburannya, tubuhnya diangkat karena ada bau harum yang keluar dari kuburannya. Sampai saat ini, tubuhnya tetap terawetkan dan diitaruh di Gereja Poor Clare di Bologna. Pada tahun 1712, beberapa tahun setelah kematiannya, ia dikanonisasi sebagai orang kudus. Konon beberapa tahun setelah kematiannya, St Catherine muncul dihadapan seorang biarawati dan meminta tubuhnya ditaruh dalam posisi duduk. Saat ini tubuhnya berubah menjadi kehitaman akibat lilin yang dulu dipasang mengelilinginya.



St. Germaine

Germaine lahir pada tahun 1579 di sebuah desa kecil di Perancis bernama Pibrac. Sepertinya ia selalu kurang beruntung dari sejak lahirnya. Ia lahir dengan tangan yang cacat dan penyakit yang disebut Scrofula. Ketika ia masih balita, ibunya meninggal dunia, Ayahnya menikah lagi. Istri kedua ayahnya meminta agar Germaine disingkirkan untuk mencegah anak yang lain tertular penyakit scrofula. Jadi, Germaine dipekerjakan sebagai gembala. Ia tinggal bersama hewan-hewan gembalaannya. Ia hidup dengan takut akan Tuhan. Ia memiliki karunia untuk merasakan hadirat Tuhan. Konon beberapa kali ketika Germaine hendak pergi mengikuti misa di gereja desa, ia harus menyebrang sungai, dan sungai itu membelah memberi jalan baginya. Air sungai tidak membasahi pakaiannya sedikitpun. Germaine meninggal pada tahun 1601 pada usia 22 tahun. Pada tahun 1644, kuburnya dibongkar karena salah seorang keluarganya akan dikubur bersama dengannya. Tubuh Germaine ditemukan masih terawetkan dengan baik. Saat ini tubuhnya berada di Gereja Pibrac di Perancis.



St. Vincent de Paul

St Vincent Lahir pada tahun 1580 di Gascony, Perancis. Ia bekerja sebagai gembala domba dari sejak kanak-kanak di peternakan ayahnya. Ia memiliki hasrat untuk menjadi seorang biarawan dari sejak usia muda. Setelah menyelesaikan studi keagamaannya, ia ditahbiskan pada tahun 1600. Pernah dalam perjalanannya ke Marseilles, ia ditangkap oleh bajak laut Turki dan dijual sebagai budak. Namun ia dapat melarikan diri dua tahun kemudian. Setelah pelariannya, Vincent mendedikasikan dirinya untuk kehidupan keagamaan dan kehidupan sosial. Ia mendirikan banyak rumah bagi orang miskin dan cacat dan rumah perawatan bagi banyak orang yang memiliki penyakit menular. Pada tanggal 27 September 1660, Vincent meninggal pada usia 80 tahun setelah melayani Tuhan seumur hidupnya. Pada tanggal 13 Agustus 1729, Vincent dianugerahi gelar terberkati oleh Paus Benedict XIII dan pada 16 Juni 1737, ia dikanonisasi oleh Paus Clement XII. Berbeda dengan tubuh orang kudus lainnya. Yang terawetkan dari tubuh Vincent adalah hati dan tulangnya. Dan saat ini, hati dan tulangnya ditaruh dalam sebuah tubuh lilin yang menyerupainya. Reliknya saat ini dapat dilihat di gereja St Vincent de Paul di Paris.



St Margaret Mary Alacoque

Lahir pada tanggal 22 Juli 1647 di Burgundy, Perancis. Pada saat ia masih muda, ia disembuhkan secara ajaib dari penyakit kelumpuhan akibat sebuah penglihatan rohani, yang akhirnya membuat ia menyerahkan hidupnya untuk Tuhan. Margaret menerima banyak pewahyuan semasa hidupnya. Sama seperti St Vincent, yang terawetkan dari tubuhnya adalah hati dan otaknya. Pada saat ini hati dan otaknya ditaruh didalam tubuh lilin buatan dan ditaruh di Kapel Order of Visitation di Paray, Perancis.



St Veronica Giuliani

Lahir di Mercatello di Italia pada tahun 1660. Ia telah menunjukkan kehidupan yang kudus dari sejak mudanya. Bahkan pada usia tiga tahun ia telah mengalami komunikasi dengan Tuhan. Ia menaruh belas kasihan yang besar terhadap orang-orang miskin. Pada tahun 1694, ia menerima luka di dahinya lewat sebuah kejadian supranatural, luka yang sama didapat oleh Yesus akibat mahkota duri. Pada suatu hari, ia juga mendapat penglihatan tentang Yesus yang memikul salib, dan setelah penglihatan itu, ia mengalami sakit akut di dadanya. Setelah kematiannya, sebuah salib ditemukan tertanam di hatinya. persis seperti St Clare Montefalco. Dia dikanonisasi pada tahun 1839 oleh Paus Gregory XVI. Tubuhnya terawetkan dengan sempurna dan saat ini dapat dilihat di Biara St Veronica Giuliani di Castello, Italia.



St Theresa Margaret

Theresa lahir tahun 1747 di Arezzo, Italia. Semasa hidupnya ia bergabung dengan Carmelites di Florence. Ia mempraktekkan kata Yohanes di Alkitab, “Tuhan adalah Kasih”. Ia mendedikasikan hidupnya untuk mempraktekkan kasih hingga kematiannya pada tahun 1770, pada usia 23 tahun. Sesaat setelah kematiannya, tubuhnya mulai membusuk dan berubah warna menjadi hijau. Para biarawati segera mempersiapkan penguburannya. Namun sebelum mereka menguburkannya, mereka melihat warna hijau berubah menjadi warna kulit yang normal. Tubuhnya terawetkan dengan sempurna dan saat ini ditaruh di Biara Karmel di Florence, Italia.



St Jean Marie Vianney

Lahir tanggal 8 Mei 1786 di Perancis. Ibu baptisnya membesarkan ia untuk Takut akan Tuhan. Ia memiliki hasrat yang kuat untuk menjadi seorang biarawan. Namun otoritas perancis yang saat itu mengalami revolusi menolak memberikannya otoritas untuk mendengarkan pengakuan dosa. Akhirnya setelah banyak doa dan pergumulan, ia diberikan ijin untuk melakukan semua itu. Segera ia dipindahkan ke desa kecil bernama Ars di Perancis. Begitu kecilnya hingga tidak ada orang yang pernah mendengarnya. Namun kesetiaan Vianney telah membuat ia memenangkan banyak orang untuk Kristus disana. Ia meninggal pada tanggal 4 Agustus 1859. Tubuhnya diangkat dari kubur pada tahun 1904 dan ditemukan dalam kondisi terawetkan. Saat ini tubuhnya ditaruh di Basilika di Ars.



St Catherine Laboure

Lahir pada tanggal 2 Mei 1806. ia adalah anak ke-9 dari 11 bersaudara. Ia bergabung dengan biara Daughters of Charity dan dikenal sebagai seorang biarawati yang penuh dengan keceriaan. Ia mendapat banyak penglihatan spiritual yang memperkuat imannya. Ia meninggal pada tanggal 31 Desember 1876. Tubuhnya diangkat pada tahun 1933 dan ditemukan dalam kondisi segar, walaupun ia telah dikubur selama 57 tahun. Bahkan matanya masih berwarna biru dan indah. Lengan dan kakinya masih normal, layaknya seperti orang yang sedang tidur saja. Saat ini tubuhnya ditaruh di kapel daughters of charity di 140 Rue de Bac di Paris, Perancis.




St Bernadette Soubirous

Bernadette lahir tahun 1844 di Lourdes, Perancis. Ia mendapat penglihatan bunda Maria pada saat usianya yang masih muda pada 11 Februari 1858. Dalam salah satu penglihatan, Maria menyuruh ia menggali tanah dengan tangannya, dan setelah itu, di tempat ia menggali, muncul aliran air yang keluar. Sampai saat ini air mancur itu masih ada dan disebut dengan air mancur Lourdes. Ia meninggal pada tanggal 16 April 1879. Pada tanggal 8 Desember 1933, ia dikanonisasi. Saat ini tubuhnya yang terawetkan terbaring di Gildard Convent di Nevers, Perancis.



St Maria Mazzarello

Maria Lahir pada tanggal 9 Mei 1837 di Mornese. Pada usia 15 tahun ia bergabung dengan Asosiasi Daughters of Mary Immaculate dan memulai pelayanannya diantara kaum muda di desanya. Ia banyak mengabdi sebagai seorang pendidik semasa hidupnya. Ia memimpin institusi Daughters of Mary dan The Salesian Sisters. Sebagai pemimpin jemaat, ia adalah seorang pendidik yang mampu dalam kehidupan spiritual. Ia meninggal pada tanggal 14 Mei 1881. Tubuhnya yang terawetkan saat ini ditaruh di Basilika Mary Our Help di Turin, Italia.



St John Bosco

John Bosco lahir tanggal 16 Agustus 1815 di Piedmont, Itali. Masa kecilnya dihabiskan sebagai gembala. Tahun 1835, ia masuk ke seminari di Chieri. Setelah 6 tahun ia menjadi Pastur yang ditahbiskan. Ia terpanggil untuk bergerak di bidang amal selama hidupnya. Ia banyak menampung anak-anak yang terlantar dalam pelayanannya. Ia meninggal pada tanggal 31 Januari 1888. Saat ini tubuhnya terbaring di Basilika Mary Our Help di Turin, Italia, persis di sebelah tubuh yang terawetkan dari St Maria Mazzarello.




St Maria Goretti

Maria lahir tanggal 16 Oktober 1890. Pada tahun 1899 keluarganya pindah ke Ferrire, Italia. Mereka tinggal bersama dengan keluarga Serenelli. Maria cinta Tuhan dari sejak masa mudanya dan tidak sabar untuk menerima komuni pertamanya. Namun keluarga Serenelli memiliki seorang anak berumur 19 tahun bernama Alessandro. Alessandro memiliki niat jahat. Beberapa kali ia menghampiri Maria dan mengajaknya untuk bersetubuh, namun Maria selalu menolaknya. Pada suatu hari, ketika orang tua Maria sedang pergi, Alessandro masuk ke kamar Maria yang sedang sakit dan berusaha memperkosanya. Maria melawan. Alessandro mengambil sebilah pisau dan menusuk Maria sebanyak 14 kali. Hari itu tanggal 5 Juli 1902. Ketika orang tuanya menemukan Maria terbaring tak berdaya, mereka membawa dia ke rumah sakit. Dia hanya hidup selama 1 jam. Sebelum kematiannya, Seorang pastur datang dan bertanya kepadanya,”apakah engkau mengampuni Alessandro?’ Maria menjawab,”aku mengampuninya dengan segenap hatiku, aku ingin ia juga masuk ke surga.” Kurang dari 50 tahun kemudian, ia dinyatakan orang kudus. Alessandro dan ibunya menjalani hukuman penjara selama 30 tahun. Mereka berdua hadir pada saat kanonisasi Maria. Saat ini Tubuhnya yang terawetkan ditaruh di Gereja Our Lady of Mercy di Nettuno, Italia.



Margaret Castello yang terberkati


Ia lahir pada tahun 1287 dalam kondisi bungkuk, buta dan cacat lainnya. penampilannya terbilang tidak menarik menurut dunia. ketika ia berusia enam tahun, keluarganya yang malu dengan kondisinya mengurung ia dalam sebuah kamar disebelah kapel. Dia tidak dapat lari, namun Margaret selalu menghadiri misa dan menerima sakramen. Setelah dikurung selama 14 tahun, ia dibawa ke sebuah tempat pemujaan dengan harapan Margaret dapat disembuhkan, namun ketika tidak didapat kesembuhan, keluarganya mengabaikannya. Lalu ia bergabung dengan ordo Dominikan. pada waktu ia meninggal pada tahun 1320 di usia 33 tahun, orang-orang didesa menuntut ia dikuburkan di dalam kuburan gereja karena mereka menganggap ia adalah seorang suci. Pastur menolak, namun tiba-tiba seorang anak kecil disembuhkan dari kelumpuhan secara ajaib. Dan hingga sekarang tubuhnya masih terawetkan dengan sempurna dan ditaruh di gereja St.Domenico di Citta, Castello, Italia.




sumber :http://xfile-enigma.blogspot.com/2009/03/tubuh-orang-suci-yang-terawetkan.html

1 Comment:

Anonim said...

wah.. sungguh luar biasa..
mungkin itulah yang bisa aku ungkapkap.
sungguh..sungguh ajaib Tuhan

Posting Komentar