Joseph Fritzl (73), sebelumnya disebut Joseph F, mengakui telah menyekap putrinya, Elisabeth (40), selama 24 tahun. Ia juga mengaku menjadi ayah sekaligus kakek dari tujuh anak yang dilahirkan putrinya.
Kisah ini sangat mengguncang Eropa, khususnya Austria, seperti berita mengenai seorang anak yang meninggal dan dibakar di tungku untuk menghilangkan jejak. Warga Austria menyebut apartemen batu berwarna abu-abu milik tersangka itu sebagai rumah horor.
Masyarakat Austria belum lupa pada kasus penculikan dan penyekapan gadis selama delapan tahun pada 2006 dekat Wina. Mereka heran mengapa kasus 'rumah horor' itu tidak juga terungkap.
Salah satu yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana Joseph sukses membohongi para tetangganya, pekerja sosial, dan polisi hingga begitu lama.
Joseph saat ini ditahan dan terancam hukuman 15 tahun bila terbukti bersalah. Ia juga menghadapi dakwaan perkosaan, pelanggaran paling berat dalam hukum Austria.
Polisi memublikasikan nama lengkap dan foto Joseph dalam jumpa pers Senin (28/4). Semua media massa Eropa melaporkan perkembangan kasus ini.
Joseph lahir tahun 1935 dan menjalani masa kanak-kanak saat Nazi menguasai Austria sebelum Perang Dunia II. "Ia mulai menyekap Elisabeth ketika gadis itu berusia 18 tahun di ruang bawah tanah rumah keluarga itu," kata Franz Polzer, Kepala Urusan Kriminal Lower Austria."Dia mengakui mengunci anaknya di ruang penyimpanan anggur, berulang kali berhubungan seks, dan menjadi ayah dari tujuh anaknya," ujar Polzer. Elisabeth melahirkan bayi kembar pada 1996, tapi salah satunya meninggal beberapa hari kemudian.
Kini penyelidik coba mengungkap bagaimana para korban dapat hidup berdampingan dengan anggota keluarga lain dalam rumah yang sama. "Joseph berhasil mengelabui setiap orang, termasuk Rosemarie, istrinya, yang tidak tahu keberadaan anak-anak di ruang bawah tanah itu," kata Polzer. Joseph punya tujuh anak dari Rosemarie.
Kepada wartawan, Joseph mengaku sangat keras dan melarang siapa pun mendekati ruang bawah tanah itu. Hans-Heinz Lenze, pejabat setempat, mengatakan, para ahli sekarang mencoba mencari tahu apakah ruang bertembok beton itu benar-benar kedap suara.
Polzer yakin Joseph bekerja sendirian, namun dia meminta masyarakat melapor kalau mereka mendapatkan informasi baru terkait kasus itu.
Elisabeth hilang tahun 1984. Menurut polisi, saat itu Joseph mengarang cerita bahwa anaknya ikut dalam sekte tertentu dan menghilang. Elisabeth ditemukan polisi di rumah itu, Sabtu (26/4) kemarin, setelah polisi mendapatkan petunjuk.
Dalam jumpa pers itu, polisi juga menunjukkan foto-foto ruang bawah tanah itu. Ruang itu dilengkapi kamar mandi kecil yang didekorasi meriah dan sebuah gang kecil menuju ruang tidur yang juga mungil. Pintu masuk yang tanpa kunci tampaknya berhasil mencegah Elisabeth melarikan diri.
Dari enam anak Elisabeth, tiga di antaranya (berusia 19, 18, dan 5 tahun) tidak pernah melihat sinar matahari sampai mereka dibebaskan beberapa hari lalu. "Anak yang berusia 5 tahun tampak gembira. Tentu saja mereka sangat pucat," kata Lenze.
Tiga anak lainnya tinggal bersama Joseph dan Rosemarie yang mendaftarkan mereka secara resmi. Ketiga anak itu diakui Joseph ditemukan di luar rumah pada 1993, 1994, dan 1997. Salah satu dari anak itu ditemukan dengan catatan dari Elisabeth bahwa ia tidak bisa merawat anak itu.
Saat ini, para korban dan Rosemarie sedang dalam perawatan psikiatri di sebuah tempat yang dirahasiakan.
Masyarakat Austria sekarang bertanya-tanya, apakah masih ada kasus serupa yang belum terungkap. "Bangsa ini harus bertanya pada diri sendiri, sesungguhnya apa yang salah dengan negeri ini," demikian pertanyaan yang diajukan harian Der Standard dalam opininya.
Guenter Pramreiter, pemilik pabrik roti dekat rumah keluarga itu, mengatakan, Joseph dan istrinya selalu membeli roti di tokonya meski tidak dalam jumlah besar. "Mereka tampak normal seperti keluarga lain. Saya betul-betul terkejut karena terjadi di sebelah situ. Betul-betul mengerikan," kata Pramreiter
*****
PENYEKAPAN dan pemerkosaan selama 24 tahun dalam ruang bawah tanah membuat Elisabeth Fritzl harus diterapi saat menghirup kebebasannya. Elisabeth juga harus dihindarkan dulu dari perhatian media massa. Elisabeth yang sekarang berusia 42 tahun dan 3 anak yang ikut disekap bersamanya saat ini dirawat di tempat penampungan yang bisa dikunci dari dalam.
Psikolog anak Paulus Hochgatterer menuturkan, terapi ini akan dijalani Elisabeth dan 3 anaknya selama beberapa minggu untuk menyiapkan mereka melakukan apapun yang terlewatkan selama bertahun-tahun. "Hanya secara gradual mereka dibuka ke dunia luar," ujar Hochgatterer.
Tiga anak Elisabeth hasil perbuatan ayahnya Josef Fritzl itu tak pernah melihat matahari bersinar. Tiga anaknya yang lain dibesarkan ayah dan ibunya, tanpa pernah menyadari mereka memiliki 3 saudara lain di bawah tanah rumah mereka. "Sekarang mereka (Elisabeth dan anak-anaknya) bersama dan bertindak sebaik yang diharapkan," ujar kepala pelayanan sosial Amstetten, Hans-Heinz Lenze.
Selama masa terapi itu, polisi belum bisa mewawancarai mereka. Setelah agak membaik, berdasarkan izin dokter, barulah polisi bisa meminta keterangan dari Elisabeth dan 3 anak yang ikut disekap bersamanya. Selama disekap 24 tahun di ruang bawah tanah oleh ayahnya, Elisabeth Fritzl melahirkan 7 kali. Dari 7 itu, 6 anak hasil perbuatan bejat ayahnya, Josef Fritzl, itu bertahan hidup (Tribun, 30/4).
Keenam 6 tersebut terbagi dua. 3 Anak ikut disekap bersama Elisabeth, sementara 3 anak lagi dibesarkan Josef bersama istrinya Rosemarie. Anak perempuan bernama Kerstin adalah yang terbesar. Kerstin yang sekarang berusia 19 tahun seumur hidupnya menghabiskan waktu dalam ruang bawah tanah tanpa pernah melihat matahari.
Berkat Kerstin pula kisah yang dijuluki sebuah koran lokal Austria sebagai 'kejahatan abad ini' terbongkar. Kerstin sakit keras sehingga harus diantarkan ke rumah sakit dan sekarang dalam keadaan koma. Dokter yang merawat Kerstin curiga lalu menanyakan identitas Kerstin sebenarnya.
Selain Kerstin, di dalam kurungan itu juga ada anak laki-laki bernama Stefan dan Felix. Karena tak ada dokumen resmi, Stefan diperkirakan berumur 18 tahun dan Felix berumur 5 tahun. Tiga anak yang dibesarkan si ayah bejat dan istrinya adalah anak perempuan bernama Lisa,15, Monika, 14, dan anak laki-laki bernama Alexander, 12. Ketiganya secara formal dibesarkan sebagai cucu.
Dua kubu anak-anak yang tak tahu satu sama lain ini tentu saja ingin tahu satu sama lain ketika dikumpulkan meski kesulitan berkomunikasi. Kerstin dan Stefan yang dibesarkan dalam ruang bawah tanah memiliki cara komunikasi yang tak biasanya. "Sebuah cara komunikasi yang lain dari biasanya," ungkap Direktur Klinik Kejiwaan di Amstetten-Mauer, Berthold Kepplinger.
Namun, Felix, anak terkecil yang disekap, kelihatannya masih bisa menyesuaikan diri dengan kebebasannya. Felix terlihat begitu senang saat keluar dari penyekapan dan dibawa dengan mobil untuk pertama kalinya.
Ganti Nama
Pemerintah Amstetten, Austria, berencana mengganti nama-nama korban ayah bejat Josef Fritzl. Bukan hanya nama Elisabeth dan 6 anaknya, tapi juga semua kakak Elisabeth. "Nama Fritzl telah tercemar," ungkap kepala pelayanan sosial Amstetten, Hans-Heinz Lenze, seperti dilansir AFP, Rabu (30/4).
Belum diketahui apakah pergantian nama ini akan diikuti dengan pergantian identitas dan tempat tinggal baru untuk hidup sehingga bisa melupakan masa lalu kelam mereka. Elisabeth merupakan bungsu dari 7 bersaudara laki-laki dan perempuan.
Perbuatan Josef Fritzl menyekap anaknya selama 24 tahun di bawah tanah rumahnya tanpa diketahui istrinya tentu saja menimbulkan keheranan. Namun penyidik menyatakan belum menemukan indikasi istri Fritzl, Rosemarie terlibat
0 Comments:
Posting Komentar